BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Air merupakan kebutuhan pokok bagi
kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan air
terutama untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Air yang
digunakan untuk kebutuhan pokok haruslah memenuhi persyaratan kuantitas dan
kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas secara fisik, kimia, maupun
bakteriologis.
Rendahnya kuwalitas air saat ini memaksa kita
agar dapat melakukan pengolahan air sehingga dapat digunakan sesuai standar yang
diperbolehkan. Salah satunya dengan desinfeksi adalah proses pengolahan air
dengan tujuan membunuh kuman atau bakteri pathogen yang ada dalam air. Bahan
bahan desinfektan antara lain chlor, iodiom, ozon atau sinar ultraviolet.
Metode cholrin difuser telah digunakan petugas Puskesmas dalam mencegah maupun
menanggulangi pencemar bakteri dengan indikator E. Coli baik Coli Tinja atau
Coliform. Metode cholrin difuser mengurangi cemaran akibat bakteri Coli dengan
jumlah cukup tinggi dan terjadi proses pemulihan air dari cemaran bakteri Coli.
Cholrin ini bersifat oksidator sehingga jika
dalam proses desinfeksi masih terdapat koloidal yang belum tersaring maka
secara reaksi reduksi dan oksidasi chlorin akan memberi sebagian oksigennya
kepada koloidal tersebut sehingga dalam bentuk OH akan membasakan air menjadi
lebih besar dan kaitanya dalam proses penetralannya sulit dan juga menimbulkan
bau. Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk mendesinfeksi air adalah chlor
dan senyawa chlor yang disebut chlorinasi. Chlorinasi di Indonesia biasanya
menggunakan kaporit (Ca(OCl)2), karena murah murah, mudah didapat dan mudah
penanganannya. Untuk memudahkan dalam membubuhkan kaporit ke dalam air maka
dibuatlah suatu alat pembubuh kaporit yang disebut chlorine diffuser.
B.
TUJUAN
Mahasiswa
dapat menciptakan alat sederhana yang dapat digunakan untuk desinfeksi air.
BAB
II
PELAKSANAAN
PEMBUATAN
A.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1. Gergaji
2.
Paku
reng bamboo / jeruji sepeda
3. Tang
4. Korek
api
5. Kompor
6. Gelas
7. Pengaris
Bahan-bahan :
1.
Pipa
PVC 2 “, panjang 50 cm
2.
Pipa
PVC 1 ¼ “, panjang 35 cm
3.
Dop
PVC 2” dan 1 ¼ “ masing-masing 2 buah
4.
Pasir
kasar yang bersih dan kering 6 gelas
5.
Tali
plastic dan lem pipa
6.
Kaporit
½ gelas
B. CARA
KERJA PEMBUATAN
·
Lubangi
pipa PVC yang besar dan yang kecil masing-masing sebanyak 5 buah lubang dengan
menggunakan paku reng bamboo atau jeruji sepeda yang sudah dipanas diatas api.
Pemberian lubang ini merata dari atas ke bawah pada seluruh sisi pipa. Lubangi
pula semua dop PVC masing-masing 1 buah lubang.
·
Siapkan
tali plastic panjang 30 cm, buatlah lubang pada jarak 5 cm pada kedua sisi pipa
yang besar. Selanjutnya masukkan ujung tali plastic untuk dibuat simpul mati
dan
tutup pula dengan dop.
·
Buatlah
campuran 2 gelas pasir dan ½ gelas kaporit. Masukkan campuran ini pada pipa
yang kecil dan tutup dengan dop pada kedua sisinya.
·
Isi
pipa besar dengan pasir kasar sebanyak 4 gelas
Masukkan pipa kecil yang berisi campuran pasir dan
Masukkan pipa kecil yang berisi campuran pasir dan
kaporit
ke dalam pipa besar.
·
Isilah
kembali pipa yang besar dengan pasir hingga penuh sambil diketok-ketok agar
terjadi pemampatan.
·
Tutuplah
ujung pipa yang lain dengan dop PVC dan alat siap untuk digunakan.
C.
DESAIN
ALAT
Pasir
kasar
Campuran
pasir dengan kaporit
Pipa PVC 2 “
Pipa PVC 11/4”
50 cm 35 cm
lubang
dop PVC 11/4”
dop PVC 2”
D.
RENCANA
ANGGARAN SANITASI
NO
|
NAMA
|
SATUAN
|
JUMLAH
|
HARGA
|
1
|
Gergaji
|
Buah
|
1
|
|
2
|
Paku reng bamboo / jeruji
sepeda
|
Buah
|
1
|
|
3
|
Tang
|
Buah
|
1
|
|
4
|
Korek api
|
Buah
|
1
|
|
5
|
Kompor
|
Buah
|
1
|
|
6
|
Gelas
|
Buah
|
1
|
|
7
|
Pipa PVC 2”
|
Cm
|
50 cm
|
|
8
|
Pipa PVC 11/4”
|
Cm
|
35 cm
|
|
9
|
Kaporit
|
Gelas
|
1/2
|
|
10
|
Pasir
|
Gelas
|
6
|
|
11
|
Dop PVC 11/4”
|
Buah
|
2
|
|
12
|
Dop PVC 2”
|
Buah
|
2
|
|
13
|
Plastik
|
Cm
|
30
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
E.
SPESIFIKASI
ALAT
F.
UJI
FUNGSI ALAT
1. Chlorine diffuser di hamparkan dari banyaknya mediannya.
2. Chlorine
diffuser di pasang di tempat yang telah ditentukan.
3. Dihitung rata – rata
sisa chlor dengan variasi waktu kontak dengan pengujian. Kemudian pengujian minimal diulang 2 kali.
4. Setelah selesai pengujian, chlorine diffuser dapat digunakn langsung kelapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar